Tampilkan postingan dengan label doa maqbul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label doa maqbul. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Agustus 2014

RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM MEMOHON PERLINDUNGAN DARI ILMU YANG TIDAK BERMANFAAT

Ilmu merupakan pertanda kebaikan bagi pemiliknya. Akan tetapi, indikator baik ini tidak begitu saja melekat pada seseorang secara otomatis. Sebab, ajaran-ajaran Islam bukan simbol-simbol kosong tanpa makna, namun harus teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan bermuara pada datangnya tangis seseorang karena takut kepada Allah Azza wa Jalla .

Sudah berkembang di masa lalu, tangis seorang hamba karena takut kepada Allah Azza wa Jalla merupakan tanda ilmu seseorang bermanfaat bagi dirinya. Salah seorang generasi Salaf mengatakan, "Seseorang yang telah dikaruniai ilmu, tetapi tidak membuatnya menangis (takut karena Allah Azza wa Jalla ), sepantasnya ia tidak memperoleh ilmu yang bermanfaat. Sebab Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا ﴿١٠٧﴾ وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا ﴿١٠٨﴾ وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا

"Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila al-Qur'ân dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud. Dan mereka berkata: "Maha suci Rabb kami; sesungguhnya janji Rabb kami pasti dipenuhi". Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'. [al-Isrâ/17:107-109]

Imam Ahmad rahimahullah berkata, "Substansi ilmu adalah khasy-yatullah (rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla )

Ketika sebuah ilmu tidak bermanfaat bagi pemiliknya, maka akan menjadi bumerang bagi dirinya di akhirat kelak. Akan menjelma penggugat yang sangat menyulitkan di saat semua orang benar-benar membutuhkan pembelaan dan bantuan dari pihak lain.

Dari sini, seorang Muslim sedikit mengerti mengapa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita doa perlindungan dari ilmu yang tak bermanfaat.

Dari Zaid bin Arqam, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

Ya Allah Azza wa Jalla , aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dan dari jiwa yang tidak pernah merasa kenyang, serta dari doa yang tidak dikabulkan [1]

Syaikh Husain al-'Awâyisyah dalam Wasy-yus Hulal Fi Marâtibil 'Ilmi Wal 'Amal (hlm. 38) berkata, "Sesungguhnya doa permohonan perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla dari ilmu yang bermanfaat, yang dilantunkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencakup banyak hal.

Coba lihat umpamanya buku-buku filsafat dan kitab-kitab ulama ilmu kalam, telah begitu menyebar dan berada dimana-mana. Diajarkan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Seorang yang mempelajarinya, mesti menghabiskan waktu yang banyak untuk memahami maksud penulisnya. Apabila telah memahaminya, ia baru sadar, tidak ada keuntungan apa-apa bagi agama dan dunianya setelah mendalami 'ilmu-ilmu' itu.

Fakta lain, seseorang menghabiskan sekian tahun untuk menghafal banyak persoalan, yang tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dan juga tidak mendekatkan dirinya kepada Allah Azza wa Jalla.

Berapa banyak sejarah orang-orang yang tidak berharga dan berkelakuan buruk, namun biografi mereka dijadikan bahan-bahan ujian dan materi untuk memperoleh gelar akademis. Orang yang mendalami biografi itu pun akan memperoleh kredit point tinggi di dunia internasional?!.

Ternyata orang itu buta terhadap sejarah perjalanan hidup Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , tidak mengetahui tafsir surat terpendek sekalipun, tidak menguasai hukum fikih dalam persoalan yang harus diketahui oleh setiap Muslim. "

Semoga Allah Azza wa Jalla menganugerahkan keikhlasan dan ilmu yang bermanfaat bagi kita sekalian. Wallâhu a'lam

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XII/1430H/2009M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1]. HR. Muslim dan lainnya

Sumber: http://almanhaj.or.id/content/3771/slash/0/rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam-memohon-perlindungan-dari-ilmu-yang-tidak-bermanfaat/

Sabtu, 09 Agustus 2014

Doa Nabi Musa

Penghuni-penghuni gua (Al-Kahf):73 - Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku".

Selasa, 22 Juli 2014

Etika Berdoa, Agar Doa Cepat Terkabul

Sekapuh Sirih
Teman yang dimuliakan Allah, doa adalah makanan kita sehari-hari. Doa kita adalah untuk menjadikan diri kita lebih baik, penghilang nestapa, mencapai semua hasrat dan angan kita.
Dan Alhamdulillah ternyata doa itu mudah asalkan kita tahu caranya.
Ayo kita gunakan waktu kita untuk banyak berdoa sebelum semuanya terlambat.
Ayo kita jadikan diri kita sebagai pembawa rahmat dan berkah.
Kita jaga mulut dan tangan kita meskipun hanya di media sosial. Ayo kita berikan yang terbaik bagi diri kita dan orang lain. Jangan hanya pandai mengkritik tanpa pernah berbuat apapun. Karena semuanya akan terbalas sekecil apapun perbuatan kita. Jangan pula menyinggung perasaan orang lain, karena keburukan akan kembali kepada kita.

ETIKA BERDOA
1. Memuji Allah terlebih dahulu
Dengan tahmid, takbir, tasbih, membaca asmaul husna atai doa apa saja yang isinya memuji kebesaran dan kemulian Allah. Disunahkan pula membaca Shalawat sebelum berdoa:
“Setiap do'a akan terhalangi sampai orang tersebut membaca shalawat kepada Nabi.” (HR. Thabarani. Al-Albani menghasankan).

2. Taubat terlebih dahulu Akui semua kesalahan yang pernah kita lakukan, Anjuran ini berdasarkan cerita dalam Al-Qur’an tentang Nabi Yunus as:
"Bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim.” (QS. Al-Anbiya: 90).

3. Rendahkan diri ketika berdoa Padukan hati, akal dan sikap ketika berdoa sambil penuh khusuk, Kerendahan diri bisa kita gambarkan ketika kita memelas meminta sesuatu dengan sangat, Dan hatipun sambil menjerit agar dikabulkan.
Allah Swt berfirman:
“Dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90).

4. Hadirkan hati ketika berdoa Artinya ketika mulut berdoa, ikutkan hati sambil menyimak apa yang diutarakan mulut. Jangan sampai mulut dan hati tidak singkron. Hati terus dipaksa untuk menjerit dan memelas.
Nabi Saw bersabda:
“Berdo'alah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sesungguhnya Allah tidak akan menerima satu do'a dari hati yang lalai lagi lengah.” (Hadist Sahih).

5. Jelas dan tegas ketika berdo'a Janganlah berdoa dengan main-main seperti anjuran Nabi Saw:
“Janganlah seseorang mengatakan dalam do'anya: Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki, Ya Allah berikanlah rahmat kepadaku jika Engkau menghendaki, hendaklah dia teguh dalam berdo'a sebab perbuatan tersebut tidak dibenci.: (HR. Abu Daud, Hadist Sahih).

6. Berdo'alah di setiap kondisi Banyaklah berdoa ketika dalam keadaan nyaman dan bahagia:
"Barangsiapa yang senang dikabulkan permohonannya pada saat kritis dan bahaya maka hendaklah dia memperbanyak do'a saat nyaman.”

7. Berdoalah dengan suara lembut Dan cukup di dengarkan sendiri bila berdoa sendiri.
“Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (QS. Al’Araf: 55).

8. Mengulangi do'a tiga kali
Sebab Nabi Saw mengulangi do'anya tiga kali.(HR. Muslim).

9. Menghadap kiblat Seperti diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah menghadap kiblat ketika berdoa. (HR. Bukhari).

10. Mencari waktu mustajab ketika berdoa Misalnya ketika sujud dalam sholat, di antara adzan dan iqamah, saat-saat terakhir pada hari jum'at, ketika sahur dll.

11. Mengangkat tangan ketika berdo'a Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya Tuhanmu-Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bersifat malu dan mulia. Dia malu jika hambaNya mengangkat tangan saat berdo'a lalu menolaknya dengan tangan hampa dan kecewa". (HR. Abu Daud, Al Albani mengatakan sanad nya Hasan).

12. Banyaklah berbakti kepada orang tua Bakti kepada orang tua merupakan salah satu sebab dikabulkannya do'a, sebagaimana diceritakan:
Dalam kisah Uwais Al-Qorni bahwa dia seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. (HR. Muslim).
Juga kisah Ashabul Kahfi yang tertahan dalam sebuah gua yang lubangnya tersumbat oleh sebuah batu besar. (HR. Bukhari).

13. Memperbanyak ibadah-ibadah sunnah Setelah mengerjakan shalat wajib adalah salah satu sebab dikabulkannya do'a. (HR. Bukhari).

14. Memperbanyak amal soleh Sebelum berdo'a atau sesudah berdoa, seperti sedekah, membantu kesulitan orang lain dll.

15. Berwudhu sebelum berdo'a Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits bahwa Nabi Saw setelah selesai perang Hunain:
” Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).

16. Berdoa dengan maksud baik Seseorang yang berdo'a harus baik dan bermanfaat seperti, disebutkan di dalam kisah Nabi Musa as:
"Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku". Dan mudahkanlah untukku urusanku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Tha ha: 25).

17. Ceritakan keluhan dan kebutuhan ketika berdoa Keluhan dan banyak butuh ini yang diceritakan Qur’an tentang doa para Nabi. Diantaranya keluhan Nabi Ya’qub:
"Ya'qub menjawab: Sesungguhnya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihan dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS. Yusuf: 86)
Begitu pula keluhan Nabi Ayyub:
"Dan ingatlah kissah Ayyub, ketika dia meyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang Penyayang.” (QS. Al-Anbiya: 83).

18. Berdo'alah untuk diri sendiri terlebih dahulu seperti "Ya Tuhan kami ampunilah kami dan saudara-saudara seiman yang telah mendahului kami. (QS. Al:-Hasyr: 5).
Rasulullah Saw sendiri jika menyebut nama seseorang untuk didoakan, beliau memulainya untuk diri beliau sendiri (Hadist Sahih).

19. Berdo'alah pula untuk yang lain Seperti berdoa untuk orang tua, keluarga, teman, tetangga dan saudara seiman.
Seperti firman Allah Swt:
Dan mintalah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan." (QS. Muhammad: 19).
Rasulullah Saw bersabda:
"Barangsiapa yang memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan maka Allah akan menulis baginya dengan setiap orang yang beriman tersebut kebaikan.” (Hadist Hasan).

20. Jangan bersajak, dan pergunakan kalimat jelas Ibnu Abbas pernah berkata kepada Ikrimah:
“Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Saw dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut.” (HR. Bukhari).

21. Panggilah nama-nama Allah yang sesuai dengan kondisi si pendoa
Misalnya: “ Ya Allah Yang Maha Pengasih kasihilah aku.”

22. Ucapkan aamiin bagi orang mendengarnya.
23. Memohon semuanya kepada Allah Baik masalah yang kecil sekalipun ataupun masalah yang berat dan besar:
“Mintalah kepada Allah segala sesuatu sampai megadakan tali sendal sesungguhnya Allah Swt sendainya tidak memudahkan suatu urusan niscaya dia tidak akan menjadi mudah.”

by Ust. Ackmanz Lc